Tapak dara adalah tumbuhan yang berasal dari Madagaskar, tetapi telah menyebar ke berbagai daerah tropika lainnya. Nama ilmiahnya Catharanthus roseus (L.) Don. Di Indonesia tumbuhan hiaspekarangan ini dikenal dengan bermacam-macam nama, seperti di disebut sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (bahasa Sunda), dan kembang tapak dårå (bahasa Jawa).
Tapak dara tumbuh baik mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang terbuka, tetapi tak menutup kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung pula. Habitus perdu tumbuh menyamping, Tinggi tanaman bisa mencapai 0,2-1 meter. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, tersusun menyirip berselingan. Panjang daun sekitar 2–6 cm, lebar 1–3 cm, dan tangkai daunnya sangat pendek. Batang dan daunnya mengandung lateks berwarna putih.
Bunganya aksial (muncul dari ketiak daun). Kelopak bunga kecil, berbentuk paku. Mahkota bunga berbentuk terompet, ujungnya melebar, berwarna putih, biru, merah jambu atau ungu tergantung kultivarnya. Buahnya berbentuk gilig (silinder), ujung lancip, berambut, panjang sekitar 1,5 - 2,5 cm, dan memiliki banyak biji.
- Rebus:
Daun atau bunga tapak dara dapat direbus dengan air untuk membuat ramuan yang dapat diminum atau digunakan sebagai kompres.
- Keringkan:
Daun dan bunga tapak dara dapat dikeringkan dan kemudian diolah menjadi teh celup atau bubuk untuk dijadikan obat tradisional.
- Jus:
Daun tapak dara dapat diolah menjadi jus dan diminum untuk berbagai manfaat kesehatan.
- Oleskan:
Daun tapak dara yang ditumbuk atau direbus dapat digunakan untuk mengobati luka, bisul, atau gigitan serangga.
- Mengobati Diabetes:
Tapak dara mengandung senyawa vindolicine dan vindoline yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.
- Mengobati Kanker:
Beberapa senyawa aktif dalam tapak dara, seperti vinblastine dan vincristine, digunakan dalam kemoterapi untuk mengobati berbagai jenis kanker.
- Meredakan Nyeri:
Tapak dara memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan pada tubuh.
- Mengobati Diare:
Ekstrak etanol dari daun tapak dara memiliki sifat antidiare.
- Mencegah Penyakit Kronis:
Tapak dara mengandung antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mencegah penyakit kronis.
- Mengobati Pendarahan:
Tapak dara dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan hidung, mulut, atau gusi.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh:
Kandungan nutrisi dan senyawa aktif dalam tapak dara dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
- Menghilangkan Bengkak:
Kompres dengan air rebusan daun tapak dara dapat membantu meredakan bengkak.
- Mengobati Luka:
Daun tapak dara yang ditumbuk dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka.
- Meredakan Batuk:
Tapak dara dapat membantu meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
- Meredakan Disfungsi Ereksi:
Tapak dara memiliki potensi untuk meredakan gejala disfungsi ereksi.
- Mencegah Alzheimer:
Senyawa vinpocetine dalam tapak dara diklaim dapat menghambat efek kerusakan sel otak pada penyakit Alzheimer.
- Sebelum menggunakan tapak dara sebagai obat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
- Tapak dara mengandung senyawa yang beracun, sehingga penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dosis yang direkomendasikan